"PEP" TAKUT HADAPI AC MILAN
VIVAbola - Usaha Barcelona mempertahankan gelar serta memecahkan rekor dengan menjadi juara beruntun Liga Champions mulai menemui ujian
berarti di babak perempat final. AC Milan bisa menjadi kerikil tajam yang menghentikan langkah El Barca.
Siapa yang berani meragukan kekuatan Barcelona? Bermodal pemain-pemain terbaik di dunia, Barca menjadi kekuatan sepakbola paling disegani
saat ini.
Tak salah jika Blaugrana selalu menjadi sasaran tembak lawan-lawannya. Kini, giliran Milan menguji segala kehebatan Barca. Rossoneri merupakan
musuh paling ditakuti entrenador Barca, Pep Guardiola. Tak pelak, ini akan menjadi duel dua kutub kekuatan sepakbola Eropa.
"Milan adalah tim yang paling tidak ingin saya hadapi," ujar Pep, sesaat sebelum pengundian perempat final Liga Champions.
Wajar bila Guardiola takut. Ia berkaca pada pengalaman menghadapi Milan di fase penyisihan grup lalu. Ketika itu, Lionel Messi dan kawan-kawan benar-benar dibuat frustrasi.
Meski unggul penguasaan bola dan terus menekan Milan, namun Barca seperti kehabisan akal menembus pertahanan Rossoneri. Gilanya lagi,
setiap kali Milan melakukan serangan balasan, Robinho dan kawan-kawan hampir selalu sukses mencetak gol. Pada pertemuan pertama fase grup,
Barca dipaksa bermain imbang 2-2, sedangkan pada pertemuan berikutnya Barca unggul tipis 3-2.
Menurut Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, Barca sebenarnya sedang sial karena harus bertemu Milan lagi. Ia pun menegaskan timnya akan tampil menyerang saat menjamu Barca pada leg 1 babak perempat final Liga Champions di San Siro, Kamis 29 Maret 2012 dinihari WIB.
"Bagi saya, kami bukannya tidak beruntung dalam undian. Tapi, justru Barcelona yang bernasib sial karena harus menghadapi kami lagi," kata
Galliani.
"Saya pikir kami tidak harus menghentikan Barcelona mencetak gol. Kami lebih memilih untuk mengalahkan mereka. Patut dicatat, Milan selalu tampil bagus saat menghadapi Barcelona," ucap pria berkepala plontos itu.
Pelatih Milan, Massimiliano Allegri juga tak gentar dengan Barca. Menurut pria 44 tahun itu, Barca memang kuat, namun bukan berarti mereka tak
bisa dikalahkan.
"Kami akan menghadapi tim terbaik di dunia, tapi kami selalu tampil bagus melawan mereka. Kami semakin kuat sejak pertemuan terakhir. Pertandingan melawan Barcelona akan membuat Milan mengeluarkan penampilan terbaiknya," ujar Allegri.
Ibra Vs Messi
Ada satu hal yang patut diwaspadai Barca dari Milan. Tak lain striker Zlatan Ibrahimovic yang sedang on fire. Musim ini, Ibra tak henti-hentinya mendulang gol. Dari 23 penampilan di Serie A, pemain asal Swedia itu mampu mencetak 22 gol.
"Saya pikir, ini musim terbaik dalam karier saya. Penampilan saya di Serie A lebih dari sempurna. Musim ini, saya merasa dalam kondisi lebih bagus, baik secara fisik maupun mental. Saya juga bermain hampir di semua laga," kata Ibra.
Motivasi Ibra juga dipastikan berlipat ganda saat menghadapi Barca. Ia masih sakit hati dengan perlakuan Guardiola, 2 musim lalu di Camp Nou. Ketika itu, bakat Ibra disia-siakan Pep, sampai akhirnya ia dibuang ke Milan.
"Guardiola mau menyapa setiap pemain, tapi dia terus mengabaikan saya," ujar Ibra bercerita masa-masa sulitnya di Barca.
Laga ini tentu juga akan menjadi panggung yang pas bagi Ibra untuk unjuk kebolehan. Bukan hanya kepada Guardiola, tapi juga ke seluruh mata pecinta sepakbola.
Sudah menjadi rahasia umum kalau Ibra selama ini dinilai sebagai pembawa sial di Eropa. Sihir Ibracadabra yang ampuh di kompetisi lokal, mendadak mejan jika sudah menginjak kompetisi Benua Biru.
Sejak mengorbit bersama Ajax Amsterdam pada 2001 lalu, Ibra tak pernah membawa klubnya menjuarai Liga Champions. Padahal, ia selalu berjaya di kompetisi lokal.
Nama lain yang selalu menarik untuk diperbincangkan jelang laga Barca tentu saja Lionel Messi. Sama seperti Ibra, Messi merupakan roh permainan Azulgrana. Gol-gol Si Kutu sering menjadi penentu kemenangan kubu Catalan. Dari 28 pertandingan di La Liga, Messi sanggup membukukan 35 gol.
Di Liga Champions musim ini, Messi juga sudah mencetak 12 gol. Ia hanya membutuhkan satu gol lagi untuk mencetak rekor sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Champions selama satu musim. Gawang Milan tentu akan menjadi sasaran empuk bagi pemain asal Argentina itu.
Ikuti Jejak Inter
Kisah Milan musim ini sebenarnya mirip dengan Inter Milan pada musim 2009-10. Saat itu, Inter juga bertemu Barca di penyisihan grup dan babak knock-out.
Di penyisihan grup, Inter kalah 0-2 secara agregat. Namun, saat kembali bertemu Barca di semifinal, Inter yang dilatih Jose Mourinho saat itu sanggup menyingkirkan Barca dengan agregat 3-2.
“Pada 2010, Inter menyingkirkan Barca setelah bermain dengan Barca di babak penyisihan grup. Memang lebih baik bertemu Barcelona di semifinal atau final, namun setidaknya kami sudah sampai 8 besar,” kata Galliani.
Sayangnya, kedua kubu tak bisa menampilkan kekuatan terbaik. Milan dipastikan akan tampil tanpa Thiago Silva, Robinho, Ignazio Abate, Mark van
Bommel dan Alexandre Pato. Sedangkan Barca tanpa David Villa dan Adriano Correia.
berarti di babak perempat final. AC Milan bisa menjadi kerikil tajam yang menghentikan langkah El Barca.
Siapa yang berani meragukan kekuatan Barcelona? Bermodal pemain-pemain terbaik di dunia, Barca menjadi kekuatan sepakbola paling disegani
saat ini.
Tak salah jika Blaugrana selalu menjadi sasaran tembak lawan-lawannya. Kini, giliran Milan menguji segala kehebatan Barca. Rossoneri merupakan
musuh paling ditakuti entrenador Barca, Pep Guardiola. Tak pelak, ini akan menjadi duel dua kutub kekuatan sepakbola Eropa.
"Milan adalah tim yang paling tidak ingin saya hadapi," ujar Pep, sesaat sebelum pengundian perempat final Liga Champions.
Wajar bila Guardiola takut. Ia berkaca pada pengalaman menghadapi Milan di fase penyisihan grup lalu. Ketika itu, Lionel Messi dan kawan-kawan benar-benar dibuat frustrasi.
Meski unggul penguasaan bola dan terus menekan Milan, namun Barca seperti kehabisan akal menembus pertahanan Rossoneri. Gilanya lagi,
setiap kali Milan melakukan serangan balasan, Robinho dan kawan-kawan hampir selalu sukses mencetak gol. Pada pertemuan pertama fase grup,
Barca dipaksa bermain imbang 2-2, sedangkan pada pertemuan berikutnya Barca unggul tipis 3-2.
Menurut Wakil Presiden Milan, Adriano Galliani, Barca sebenarnya sedang sial karena harus bertemu Milan lagi. Ia pun menegaskan timnya akan tampil menyerang saat menjamu Barca pada leg 1 babak perempat final Liga Champions di San Siro, Kamis 29 Maret 2012 dinihari WIB.
"Bagi saya, kami bukannya tidak beruntung dalam undian. Tapi, justru Barcelona yang bernasib sial karena harus menghadapi kami lagi," kata
Galliani.
"Saya pikir kami tidak harus menghentikan Barcelona mencetak gol. Kami lebih memilih untuk mengalahkan mereka. Patut dicatat, Milan selalu tampil bagus saat menghadapi Barcelona," ucap pria berkepala plontos itu.
Pelatih Milan, Massimiliano Allegri juga tak gentar dengan Barca. Menurut pria 44 tahun itu, Barca memang kuat, namun bukan berarti mereka tak
bisa dikalahkan.
"Kami akan menghadapi tim terbaik di dunia, tapi kami selalu tampil bagus melawan mereka. Kami semakin kuat sejak pertemuan terakhir. Pertandingan melawan Barcelona akan membuat Milan mengeluarkan penampilan terbaiknya," ujar Allegri.
Ibra Vs Messi
Ada satu hal yang patut diwaspadai Barca dari Milan. Tak lain striker Zlatan Ibrahimovic yang sedang on fire. Musim ini, Ibra tak henti-hentinya mendulang gol. Dari 23 penampilan di Serie A, pemain asal Swedia itu mampu mencetak 22 gol.
"Saya pikir, ini musim terbaik dalam karier saya. Penampilan saya di Serie A lebih dari sempurna. Musim ini, saya merasa dalam kondisi lebih bagus, baik secara fisik maupun mental. Saya juga bermain hampir di semua laga," kata Ibra.
Motivasi Ibra juga dipastikan berlipat ganda saat menghadapi Barca. Ia masih sakit hati dengan perlakuan Guardiola, 2 musim lalu di Camp Nou. Ketika itu, bakat Ibra disia-siakan Pep, sampai akhirnya ia dibuang ke Milan.
"Guardiola mau menyapa setiap pemain, tapi dia terus mengabaikan saya," ujar Ibra bercerita masa-masa sulitnya di Barca.
Laga ini tentu juga akan menjadi panggung yang pas bagi Ibra untuk unjuk kebolehan. Bukan hanya kepada Guardiola, tapi juga ke seluruh mata pecinta sepakbola.
Sudah menjadi rahasia umum kalau Ibra selama ini dinilai sebagai pembawa sial di Eropa. Sihir Ibracadabra yang ampuh di kompetisi lokal, mendadak mejan jika sudah menginjak kompetisi Benua Biru.
Sejak mengorbit bersama Ajax Amsterdam pada 2001 lalu, Ibra tak pernah membawa klubnya menjuarai Liga Champions. Padahal, ia selalu berjaya di kompetisi lokal.
Nama lain yang selalu menarik untuk diperbincangkan jelang laga Barca tentu saja Lionel Messi. Sama seperti Ibra, Messi merupakan roh permainan Azulgrana. Gol-gol Si Kutu sering menjadi penentu kemenangan kubu Catalan. Dari 28 pertandingan di La Liga, Messi sanggup membukukan 35 gol.
Di Liga Champions musim ini, Messi juga sudah mencetak 12 gol. Ia hanya membutuhkan satu gol lagi untuk mencetak rekor sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Champions selama satu musim. Gawang Milan tentu akan menjadi sasaran empuk bagi pemain asal Argentina itu.
Ikuti Jejak Inter
Kisah Milan musim ini sebenarnya mirip dengan Inter Milan pada musim 2009-10. Saat itu, Inter juga bertemu Barca di penyisihan grup dan babak knock-out.
Di penyisihan grup, Inter kalah 0-2 secara agregat. Namun, saat kembali bertemu Barca di semifinal, Inter yang dilatih Jose Mourinho saat itu sanggup menyingkirkan Barca dengan agregat 3-2.
“Pada 2010, Inter menyingkirkan Barca setelah bermain dengan Barca di babak penyisihan grup. Memang lebih baik bertemu Barcelona di semifinal atau final, namun setidaknya kami sudah sampai 8 besar,” kata Galliani.
Sayangnya, kedua kubu tak bisa menampilkan kekuatan terbaik. Milan dipastikan akan tampil tanpa Thiago Silva, Robinho, Ignazio Abate, Mark van
Bommel dan Alexandre Pato. Sedangkan Barca tanpa David Villa dan Adriano Correia.
0 comments:
Post a Comment