DAMPAK EKSPLORASI MIGAS
blokBojonegoro.com - Praktik prostitusi menjadi salah satu penyakit sosial yang menjadi dampak dari proses eksplorasi dan eksploitasi migas di Bojonegoro.
Dari berbagai perspektif, praktik prostitusi akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat di sekitarnya. Sebab dari sisi sosial tidak hanya mempengaruhi mental orang dewasa saja, namun juga akan berpengaruh pada jiwa dan perkembangan anak yang tinggal di kawasan tersebut.
"Akan terbangun persepsi di benak mereka bahwa praktik prostitusi adalah suatu yang biasa (degradasi moral). Dan itu akan menyebabkan anak-anak dewasa sebelum waktunya," jelas Ketua Fraksi PKS, Ali Mahmudi.
Menurut pandangan FPKS, akibat eksplorasi dan eksploitasi migas ini masyarakat hanya bermimpi ikut menikmati hasilnya. Justru dampak sosial praktik prostitusi dan bahaya kesehatan yang mereka terima.
Selain masalah tersebut, perjuangan panjang masyarakat Bojonegoro untuk memperoleh haknya yakni ikut berperan serta dalam proyek-proyek migas diprediksi akan berakhir anti klimaks.
Bahkan Fraksi PKS menilai, PT Tripatra Engineers and Constructor selaku pemenang tender dalam Engineering Procrument and Cronstructions (EPC) 1 tak rela berbagi proyek dengan para pengusaha dan masyarakat lokal dengan berbagai macam dalih dan alasan.
"Masyarakat Bojonegoro hingga saat ini lebih banyak disuguhi tontonan dan akrobat kepongahan Tripatra yang masih mengulur-ulur kesepakatan tentang deal harga," imbuh Wakil Ketua Komisi B tersebut.
Ditambahkan, dengan dimulainya tahapan-tahapan proyek pada EPC 1, ada beberapa hal yang dianggap FPKS krusial. Di antaranya, pemenang tender pelaksanaan EPC 1 diharapkan lebih mengutamakan potensi lokal.
"Di tengah keterbatasan yang ada, maka harus diupayakan dalam konteks penumbuhan pengusaha-pengusaha baru berskala nasional yang lahir dari lokal Bojonegoro," jelas Ali.
Selain itu, FPKS juga mendorong agar seluruh tahapan proyek eksplorasi dan eksploitasi Blok Cepu dapat dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan skedul yang telah ditetapkan.
"Maka, pemerintah kabupaten harus mengantisipasi secara dini segala dampak sosial (dekadensi moral) di sekitar wilayah eksploitasi," pungkas Ali Mahmudi. [ana/yud]
Dari berbagai perspektif, praktik prostitusi akan menimbulkan dampak negatif bagi masyarakat di sekitarnya. Sebab dari sisi sosial tidak hanya mempengaruhi mental orang dewasa saja, namun juga akan berpengaruh pada jiwa dan perkembangan anak yang tinggal di kawasan tersebut.
"Akan terbangun persepsi di benak mereka bahwa praktik prostitusi adalah suatu yang biasa (degradasi moral). Dan itu akan menyebabkan anak-anak dewasa sebelum waktunya," jelas Ketua Fraksi PKS, Ali Mahmudi.
Menurut pandangan FPKS, akibat eksplorasi dan eksploitasi migas ini masyarakat hanya bermimpi ikut menikmati hasilnya. Justru dampak sosial praktik prostitusi dan bahaya kesehatan yang mereka terima.
Selain masalah tersebut, perjuangan panjang masyarakat Bojonegoro untuk memperoleh haknya yakni ikut berperan serta dalam proyek-proyek migas diprediksi akan berakhir anti klimaks.
Bahkan Fraksi PKS menilai, PT Tripatra Engineers and Constructor selaku pemenang tender dalam Engineering Procrument and Cronstructions (EPC) 1 tak rela berbagi proyek dengan para pengusaha dan masyarakat lokal dengan berbagai macam dalih dan alasan.
"Masyarakat Bojonegoro hingga saat ini lebih banyak disuguhi tontonan dan akrobat kepongahan Tripatra yang masih mengulur-ulur kesepakatan tentang deal harga," imbuh Wakil Ketua Komisi B tersebut.
Ditambahkan, dengan dimulainya tahapan-tahapan proyek pada EPC 1, ada beberapa hal yang dianggap FPKS krusial. Di antaranya, pemenang tender pelaksanaan EPC 1 diharapkan lebih mengutamakan potensi lokal.
"Di tengah keterbatasan yang ada, maka harus diupayakan dalam konteks penumbuhan pengusaha-pengusaha baru berskala nasional yang lahir dari lokal Bojonegoro," jelas Ali.
Selain itu, FPKS juga mendorong agar seluruh tahapan proyek eksplorasi dan eksploitasi Blok Cepu dapat dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan skedul yang telah ditetapkan.
"Maka, pemerintah kabupaten harus mengantisipasi secara dini segala dampak sosial (dekadensi moral) di sekitar wilayah eksploitasi," pungkas Ali Mahmudi. [ana/yud]
0 comments:
Post a Comment