LUMBUNG PADI BOJONEOGRO
Untuk menjaga kestabilan pangan, Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Bojonegoro segera membangun 20 Lumbung Padi. Pembangunan puluhan lumbung padi itu diprioritaskan di daerah yang tingkat produksinya rendah atau rawan pangan.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Bojonegoro, Iskandar mengatakan, sesuai pemetaan yang dilakukan ada beberapa wilayah di Kabupaten Bojonegoro yang dinilai rawan pangan. Yakni Kecamatan Ngraho, sekar, Bubulan, Ngasem, Kepohbaru, Baureno, Sumberjo, Balen, dan Malo. Pemetaan ini berdasarkan luas sawah di daerah tersebut yang digarapa masayarakat.
”Rata- rata setiap keluarga (KK) di wilayah itu hanya memiliki sawah tidak lebih dari 1 hektar (Ha). Sehingga dengan asumsi itu, meskipun memiliki sawah bukan berarti hidup mereka terjamin. Apalagi jika biaya produksi yang sangat tinggi namun harga jual tidak sesuai maka para petani ini akan merugi,” kata Iskandar.
Dia mengungkapkan, untuk melaksanakan pembangunan 20 lumbung padi tersebut pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 yang bersumber dari APBD Bojonegoro. Rinciannya, masing-masing lumbung padi akan memperoleh kucuran dana Rp. 50.000.000 dan Rp. 500.000.000 untuk penguatan Lembaga Pembelian Gabah (LPG) yang semuanya diambilakan dari APBD Kabupaten
”Dana itu akan dikelola oleh kelompok yang sebelumnya diverifikasi dan pengawasan sangat ketat,” tegasnya.
Mantan Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bojonegoro ini menjelaskan, 20 lumbung padi yang akan dibangun di sejumlah desa itu setiap lumbungnya nanti mampu menampung 20 ton gabah dengan masa penyimpanan 2-3 bulan.
Menurut dia, pembangunan Lumbung Padi ini memliki bebrapa manfaat antara lain tingkat ketersediaan gabah baik itu di tingkat keluarga atau kelompok bisa tercipta, dapat menampung 10% dari hasil panen sehingga para petani bisa menyimpan sebagian hasil panennya dan tidak menjual semua gabah, dan mengantisipasi jika harga gabah anjlok agar petani tidak merugi.
”Menyimpan gabah di lumbung padi sama artinya petani menyimpan uang atau menabung sampai pada panen berikutnya. Selain itu, dengan adanya lumbung padi ini
dapat mengatasi kekurangan ketersediaan pangan,” papar Iskandar.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Bojonegoro, Iskandar mengatakan, sesuai pemetaan yang dilakukan ada beberapa wilayah di Kabupaten Bojonegoro yang dinilai rawan pangan. Yakni Kecamatan Ngraho, sekar, Bubulan, Ngasem, Kepohbaru, Baureno, Sumberjo, Balen, dan Malo. Pemetaan ini berdasarkan luas sawah di daerah tersebut yang digarapa masayarakat.
”Rata- rata setiap keluarga (KK) di wilayah itu hanya memiliki sawah tidak lebih dari 1 hektar (Ha). Sehingga dengan asumsi itu, meskipun memiliki sawah bukan berarti hidup mereka terjamin. Apalagi jika biaya produksi yang sangat tinggi namun harga jual tidak sesuai maka para petani ini akan merugi,” kata Iskandar.
Dia mengungkapkan, untuk melaksanakan pembangunan 20 lumbung padi tersebut pihaknya telah menyiapkan anggaran sebesar Rp. 1.000.000.000 yang bersumber dari APBD Bojonegoro. Rinciannya, masing-masing lumbung padi akan memperoleh kucuran dana Rp. 50.000.000 dan Rp. 500.000.000 untuk penguatan Lembaga Pembelian Gabah (LPG) yang semuanya diambilakan dari APBD Kabupaten
”Dana itu akan dikelola oleh kelompok yang sebelumnya diverifikasi dan pengawasan sangat ketat,” tegasnya.
Mantan Kepala Kantor Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bojonegoro ini menjelaskan, 20 lumbung padi yang akan dibangun di sejumlah desa itu setiap lumbungnya nanti mampu menampung 20 ton gabah dengan masa penyimpanan 2-3 bulan.
Menurut dia, pembangunan Lumbung Padi ini memliki bebrapa manfaat antara lain tingkat ketersediaan gabah baik itu di tingkat keluarga atau kelompok bisa tercipta, dapat menampung 10% dari hasil panen sehingga para petani bisa menyimpan sebagian hasil panennya dan tidak menjual semua gabah, dan mengantisipasi jika harga gabah anjlok agar petani tidak merugi.
”Menyimpan gabah di lumbung padi sama artinya petani menyimpan uang atau menabung sampai pada panen berikutnya. Selain itu, dengan adanya lumbung padi ini
dapat mengatasi kekurangan ketersediaan pangan,” papar Iskandar.
Adapun dana bantuan keuangan pembangunan fisik lumbung pangan desa tahun 2012 diperuntukan kepada Kelompok Lumbung Padi Sumber rejeki, Desa/ Kecamatan Kedewan;?Kelompok Lumbung Padi Bumi Makmur Desa Bakulan, Kecamatan Temayang; Kelompok Lumbung Padi Tani Mulyo Desa Trenggulunan, Kecamatan Ngasem; Kelompok Lumbung Padi Putra Kencana, Desa Bakung, Kecamatan Kanor; Kelompok Lumbung Padi Sido Makmur Desa Cangaan, Kecamatan Kanor.
Kemudian Kelompok Lumbung Padi Sido Makmur Desa Kandangan, Kecamatan Trucuk; Kelompok Lumbung Padi Mekar Sari Desa Simorejo, Kecamatan Kepohbaru; Kelompok Lumbung Padi Menuju Sukses Desa Bayemgede, Kecamatan Kepohbaru; Kelompok Lumbung Padi Barokah Desa Jamberejo, Kecamatan Kepohbaru; Kelompok Lumbung Padi Dewi Sri Desa Ngringinrejo, Kecamatan Kalitidu; Kelompok Lumbung Padi Sido Makmur Desa Pungpungan, Kecamatan Kalitidu; Kelompok Lumbung Padi Barokah Desa Tinawun, Kecamatan Malo.
Selanjutnya, Kelompok Lumbung Pangan Mitra Tani Desa Mojodeso, Kecamatan Kapas; Kelompok Lumbung Pangan Sari Bumi Desa Kabunan, Kecamatan Balen; Kelompok Lumbung Pangan Kemakmuran Desa Pajeng, Kecamatan Gondang; Kelompok Lumbung Pangan Sumber Rejeki Desa/Kecamatan Dander;
Kelompok Lumbung Pangan Sosial Desa Bulu, Kecamatan Sugihwaras, dan Kelompok Lumbung Pangan Setya Budi Desa Jumok, Kecamatan Ngraho. (dwi/kominfo)
0 comments:
Post a Comment