PERTARUNGAN 3 TEAM RAKSASA INGGRIS
Pertandingan antara Manchester City melawan Chelsea di Etihad Stadium, Rabu 21 Maret 2012 (Kamis dini hari WIB) bisa disebut pertarungan dua Roberto. Roberto Mancini sebagai manajer Manchester City dan Roberto Di Matteo sebagai manajer Chelsea.
Kebetulan kedua manajer ini berkewarganegaraan Italia dan berambisi mengangkat performa klub di Premier League. Di Matteo dan Mancini juga sama-sama sempat memperkuat Lazio saat masih aktif bermain.
Tren ManCity dan Chelsea kini berbanding terbalik. ManCity berada dalam tren negatif. David Silva dan kawan-kawan pertengahan pekan lalu tersingkir dari ajang Liga Europa. ManCity kalah agregat gol tandang dengan Sporting Lisbon.
Di Premier League, ManCity juga baru mengalami pukulan telak. Setelah sejak Oktober 2011 memimpin klasemen, ManCity akhirnya tersingkir dari singgasana mereka akibat kekalahan di tangan Swansea. Posisi mereka direbut Manchester United dan Setan Merah kini unggul empat angka. MU sudah main di satu partai lebih banyak.
Sementara itu, Chelsea justru sedang dalam momen kebangkitan pasca pemecatan Manajer Andre Villas-Boas. Manajer sementara, Roberto Di Matteo sanggup membawa Chelsea meraih 4 kemenangan beruntun di 3 ajang, Piala FA, Premier League, dan Liga Champions.
Chelsea sukses melakukan comeback gemilang di Liga Champions dan lolos ke babak perempat final. Mereka menyingkirkan Napoli dengan agregat 5-4 setelah kalah 1-3 di leg pertama. The Blues juga berhasil melaju ke babak semifinal Piala FA dengan menyingkirkan Leicester City.
Premier League Harapan Terakhir ManCity
Berbeda dengan Chelsea yang masih memiliki harapan menjadi juara di Liga Champions dan Piala FA, ManCity kini tinggal menggantungkan harapan pada Premier League. Itu pun sulit karena harus bersaing ketat dengan rival sekota, Manchester United. Meskipun berada dalam tekanan, Mancini menolak untuk menyerah.
"Kami kehilangan posisi puncak klasemen di Swansea, tapi ini bukan akhir dari perburuan gelar juara seperti yang dikatakan beberapa orang. Sekarang sangat penting bagi kami untuk tetap nyaman bermain bersama sebagai sebuah tim. Kami harus berkumpul kembali dan menemukan bentuk terbaik kami. Para fans akan memainkan peran mereka sendiri saat melawan Chelsea," kata Mancini seperti dilansir Mirror Football, Selasa 20 Maret 2012.
"Kami tidak perlu panik. Tentu saja lebih baik jika kami tetap berada di puncak klasemen. Tapi, meski sekarang kami berada di posisi kedua, ini tidak mengubah target kami."
“Mulai saat ini, kami harus berjuang keras hingga akhir musim. Kami hanya berkompetisi di Premier League, jadi kami bisa mengerahkan seluruh kekuatan di sini. Saya rasa ini akan berjalan baik,” tegas manajer asal Italia itu.
Chelsea Dapat Dukungan MU
Chelsea juga tak akan melepas begitu saja partai melawan ManCity. Apalagi saat ini mereka masih berada di posisi kelima, dan berjarak 3 poin dengan peringkat keempat, Arsenal. Kemenangan mutlak harus diraih untuk mengamankan posisi keempat, yang merupakan jatah terakhir untuk Liga Champions musim depan.
"Kami telah menghadapi beragam situasi sulit selama delapan musim dengan baik. Mudah-mudahan pengalaman selama bertahun-tahun tersebut akan membantu kami mencapai target kami," kata kiper Chelsea, Petr Cech seperti dilansir Sky Sports.
"Sekarang, kami menyambut dua laga tersebut (ManCity dan Spurs) dengan kepercayaan diri tinggi. Dalam sepakbola, situasi akan berubah seiring hasil positif yang diraih," tekad Cech.
Uniknya, pertandingan big match antara kedua tim ini juga menarik perhatian dari tim rival, Manchester United. MU yang unggul empat poin dari ManCity tentunya berharap jika Chelsea bisa menjegal mereka.
Hari Rabu besok adalah pertandingan yang besar. Kami sudah melakukan tugas kami. Kini tekanan ada di pihak ManCity,” kata bek MU, Jonny Evans seperti dilansir The Sun.
“Chelsea punya beberapa rekor kemenangan yang bagus. Tim itu sedang dalam kondisi terbaik mereka. Saya yakin mereka akan tampil penuh semangat dan itu akan menjadi bencana untuk ManCity,” tambahnya.
0 comments:
Post a Comment